Asyik.. dapat panggilan wawancara kerja... Pastinya setiap orang senang dipanggil wawancara kerja ditempat perusahaan yang sudah diincarnya. Perlu dicamkan buat semua bahwa untuk berhasil dibutuhkan kerja keras, termasuk untuk bisa diterima bekerja di suatu perusahaan maka kita juga harus tau banyak soal tips menjalani interview yang baik dan benar. Kalau perlu pelajari sedetail mungkin segala ilmu menyangkut ini karena jika berhasil dampaknya juga bisa kita rasakan dalam jangka waktu lama, apalagi jika diterima di perusahaan BUMN yang gaji per bulannya lumayan tinggi. Dan mungkin juga, bisa jadi dari sinilah nasib dan perekonomian keluargamu bisa berubah.
Banyak pelamar yang gagal diterima kerja karena tidak lulus sesi wawancara. Tidak mudah memang, apalagi bagi pelamar yang jarang melakukan interview kerja. Untuk memudahkan Anda saat proses wawancara, ketahui enam daftar pertanyaan yang menjadi penentu diterima atau tidaknya Anda di perusahaan tersebut. untuk memudahkan Anda saat proses wawancara, ketahui daftar pertanyaan yang menjadi penentu diterima atau tidaknya Anda di perusahaan tersebut.
1. Motivasi Bekerja
Menurut Chief Consultant Assessment dari Experd Consultant, Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, motivasi dalam bekerja menjadi hal yang penting karena akan berpengaruh terhadap kinerja sang pelamar kedepannya. Maka Anda harus tahu motivasi apa yang membuat Anda ingin bekerja di perusahaan itu.
"Nanti akan ditanya, 'kenapa Anda ingin bergabung di perusahaan ini?' kita harus bisa mengemas jawabannya yang bisa menarik user bukan berarti kita ngasih jawaban yang bersifat teoritis tapi jawaban yang bisa memberikan upaya dan pengembangan perusahaan," papar Cherry kepada wolipop, Rabu (06/2/2013).
Ia memberikan contoh jawaban yang teoritis, misalnya Anda ditanya 'Bagaimana peran Anda saat berada dalam sebuah tim kerja?'. Kemudian Anda menjawab, 'Saya berperan untuk saling membantu tim karena penting dilakukan demi meraih hasil yang maksimal'. Jawaban seperti itu dinilai teoritis karena pelamar tidak menjawab pertanyaan dengan jawaban yang nyata sesuai dengan pengalamannya .
2. Rencana ke Depan
Rencana ke depan juga menjadi pertanyaan yang sensitif sehingga harus dijawab dengan tepat. Cherry menuturkan, pelamar harus mempunyai rencana lebih dulu kedepannya mau seperti apa. Anda harus memberikan jawaban yang konsisten dan menggambarkan karier lima tahun mendatang.
"Jangan (menjawab) 'nggak tahu sih pak jalani saja', itu jawaban yang kurang diharapkan sama user, coba menjawabnya 'saya akan berkontribusi terhadap ini-ini, saya ingin mengembangkan perusahaan dengan cara ini-ini," jelas wanita yang sudah enam tahun bekerja di Experd Consultant itu.
3. Pengetahuan Mengenai Posisi yang Dilamar
Pelamar harus memiliki pengetahuan luas mengenai posisi yang dia pilih. "User juga biasanya mengetes berdasarkan tiga hal, sisi knowledge, skill, dan behaviour. ," ujar Kurnia Fitra Utama, selaku Praktisi Human & Resources Development kepada wolipop, Kamis (07/2/2013).
Ia menambahkan, seseorang yang melamar ke sebuah perusahaan sudah harus tahu pekerjaannya seperti apa. Pengetahuan itu harus dimiliki sang pelamar sebelum melakukan wawancara agar bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pewawancara.
4. Gaji
"Biasanya akan ditanya harapan gajinya, memang si kandidiat harus punya data terlebih dulu gaji di perusahaan itu seperti apa," ujar Cherry.
Data tersebut untuk membantu Anda lolos sesi wawancara. Jika jawaban mengenai gaji terlalu tinggi bisa membuat pewawancara kurang menyukai Anda. Namun kalau terlalu rendah bisa mempengaruhi persepsi pewawancara kalau Anda merupakan orang yang tidak percaya diri.
5. Skill
Setiap orang tentu memiliki keahlian berbeda-beda. Maka sebaiknya memilih posisi yang sesuai dengan skill Anda saat melamar kerja. Keterampilan dalam bekerja juga menjadi pertanyaan penentu dalam proses interview. Sebagai contoh, melamar ke perusahaan advertising tapi memilih bagian keuangan, Anda harus tahu dan menguasai bidang tersebut karena nanti akan ditanya seberapa mampu Anda mengembangkan perusahaan.
6. Sikap
Saat melakukan wawancara kerja, user juga ingin mengetahui apa tindakan Anda untuk mengembangkan perusahaan. Pewawancara mau mengetahui cara Anda bersikap apakah sesuai atau tidak dengan posisi yang Anda inginkan.
"Jadi misalnya orang itu ngelamar jadi akuntan, dia punya knowledge akunting, skill, dan behaviour sebagai akuntan atau nggak," ujar Kurnia.
No comments:
Post a Comment